St. Raphael the Archangel whose name means “Medicine of God” in Hebrew;
is one of the seven Archangels that stand before the throne of GOD
chanting hymns of unending praise.
Apakah Penyembuhan Luka Batin Itu?
"Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17)
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus." (Roma 8:26-27)
"Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus." (2 Korintus 10:3-5)
Antara dosa dan penyakit kita, ada suatu bagian yang disebut Kitab Suci sebagai "kelemahan". Untuk menutupinya, topeng-topeng pelindung dikenakan di bagian-bagian yang rusak secara emosi sehingga memengaruhi bagaimana kita bertindak dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kita sedang merujuk kepada memori-memori masa lalu yang menyakitkan, yang meninggalkan luka emosi yang mendalam. Tepat di bawah permukaan dan bahkan lebih dalam, pikiran dan emosi kita terekam. Memori-memori tersebut secara langsung memengaruhi cara pandang hidup dan relasi kita. Memori-memori tersebut memengaruhi cara kita memahami Allah, sesama, dan diri kita sendiri.
Acap kali memori-memori yang dalam tersebut tidak disembuhkan melalui doa yang umum, pertobatan, atau melalui bantuan psikiater. Agar dapat sembuh total dan hidup kita dibawa ke dalam relasi yang lebih intim dengan Tuhan dan Juru Selamat kita, memori-memori tersebut harus dibuka dan disembuhkan oleh Yesus. Hanya Dia yang dapat memberikan kesembuhan total bagi memori-memori yang menyakitkan tersebut. Bahkan, bagi memori-memori yang tidak kita sadari.
Dalam proses penyembuhan luka hati, Yesus membuka memori-memori yang menyakitkan sedikit demi sedikit; seperti bawang merah yang memiliki lapisan-lapisan yang harus dikupas satu demi satu. "Manusia baru", "dilahirkan kembali", atau "dipenuhi Roh Kudus" tidak selalu secara otomatis menyembuhkan bagian-bagian ini. Doa, kedisiplinan, dan niat pun tidak akan membawa kita ke tempat damai. Diperlukan semacam penyembuhan yang khusus -- cara-cara bertindak yang tidak dimengerti akibat trauma dan luka emosi serta mempelajari kembali cara berpikir dan bertindak yang baru. Setelah kita menyadari kebutuhan relasi yang lebih intim dengan Yesus dan mulai lebih lagi memercayai Yesus, kita mampu membuka hati kita untuk kesembuhan dan mengizinkan kasih-Nya masuk lebih dalam ke dalam hati kita.
Saat kita menghadapi kesulitan dalam relasi, kesulitan dengan respons dosa, ketidakmampuan untuk menemukan kedamaian atau memiliki relasi yang lebih dekat kepada Yesus Kristus, penyembuhan luka batin akan menjadi cara termudah untuk menyembuhkan bagian-bagian kehidupan kita yang menimbulkan kesengsaraan. Apabila Anda percaya akan anugerah penyelamatan oleh kematian Yesus di kayu salib dan percaya akan kuasa Roh Kudus yang Ia utus kepada kita setelah kematian-Nya, Anda dapat mengetahui bahwa Ia dapat menyembuhkan kita secara emosi, fisik, dan rohani.
Dari karunia Roh Kudus (1 Korintus 12:4) muncullah karunia kesembuhan luka batin. Ketika Yesus menyembuhkan, Ia tidak hanya menyembuhkan sakit fisik, tetapi juga sakit rohani dan emosi. Penyembuhan luka batin sangat terkait dengan pemulihan kesehatan emosi dan rohani kita. Ini bukanlah perawatan konseling atau psikiatris meskipun beberapa konselor juga melakukan penyembuhan luka batin. Sering kali, setelah penyembuhan luka batin orang-orang pun disembuhkan secara fisik.
Kesembuhan luka batin berarti kita semakin menyerupai Yesus Kristus. Jika kita membawa semua beban kita (luka lama dan rasa takut) ke mana-mana, kita tidak dapat menjadi seperti Yesus. Jiwa kita terluka dan Yesus ingin menyembuhkan jiwa kita. Ia ingin membawa kita pada realita bahwa kita dapat memiliki kehidupan yang dipenuhi kedamaian yang melampaui segala akal.
Menyembuhkan jiwa yang terluka adalah sebuah proses ketika memori yang menyakitkan atau menimbulkan trauma harus ditawan dan ditundukkan kepada Kristus. Di bawah pimpinan Roh Kudus yang membimbing orang percaya ke dalam seluruh kebenaran, kita dapat membuka luka-luka dan kebohongan yang telah menawan seseorang dalam rasa malu, rasa bersalah, atau takut. Dengan membuka kembali memori yang menyakitkan dalam hadirat Tuhan Yesus yang hidup, dan mengizinkan Dia menyampaikan Injil ke dalam hati, dengan mendatangkan kebenaran, kesembuhan, kedamaian, dan pengampunan.
Masyarakat, bahkan orang Kristen, dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dan dilakukan terhadap mereka. Setelah bertahun-tahun, bila kata-kata dan perbuatan-perbuatan yang menyakitkan tidak dibawa ke dalam terang Kristus, kata dan perbuatan itu membusuk seperti kanker emosi. Akhirnya, kata-kata dan perbuatan-perbuatan yang menyakitkan itu muncul dalam masalah-masalah seperti kecemasan, depresi, kecanduan, dorongan, kurangnya keintiman, kemarahan besar, gangguan makan, dorongan seksual, dll..
Penyembuhan merasuk ke akar yang menimbulkan gejala-gejala. Roh Kudus dapat menunjuk dengan tepat sumber penderitan emosi dan mengucapkan kebenaran ke bagian jiwa yang terluka atau terikat. Ketika penyembuhan dilakukan terus-menerus, orang-orang mulai menyadari bahwa mereka sedang dibebaskan dari apa yang menawan mereka. Meskipun penyembuhan tidak mengubah hal-hal yang menyakitkan yang telah terjadi, penyembuhan tersebut mengizinkan Allah menyembuhkan jiwa yang terluka.
Seruan terbesar Allah sekarang ini adalah membebaskan anak-anak-Nya. Ia menghendaki kita bebas sehingga kita dapat menyembah Dia. Ia begitu mengasihi kita sehingga luka-luka kita melukai-Nya juga. Inilah kasih-Nya yang terbesar kepada kita.
Kita datang kepada Allah dari kehidupan dosa. Hidup kita dipenuhi dengan kehancuran, bekas-bekas luka emosi, sakit hati, dan penolakan. Kita dibelenggu dan diikat oleh banyaknya pola pemikiran dan kebiasaan. Ketika kita dilahirkan kembali, kita menerima pengampunan Allah dan hidup baru dengan hati yang baru, dan dibawa ke dalam kerajaan-Nya. Akan tetapi, ada banyak bidang dalam hidup kita yang telah dihancurkan oleh dosa. Bidang-bidang ini perlu pemulihan dan transformasi oleh Roh Kudus. Ketika kita dibelenggu dalam dosa yang telah menjadi kebiasaan atau diterima sebagai dampak luka-luka kita, sulit bagi kita untuk melihat ketertawanan kita. Saat kita berseru kepada Yesus untuk menyembuhkan kita, Ia tahu dengan tepat di mana dan bagaimana menyelamatkan kita. Ia melihat semuanya, dan sedikit demi sedikit mulai memotong kawat berduri yang terus membelenggu kita dalam reaksi kita yang salah.
Pembaruan Pikiran Anda
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2)
"Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi." (Yesaya 61:1-4)
"Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya." (Daniel 2:22)
Pembaruan pikiran dapat dilakukan dengan dua cara:
melalui pembasuhan air dari Firman dengan membiarkan pikiran kita dibersihkan dan ditenggelamkan dalam firman Allah.
melalui pemulihan jiwa dari luka batin dan pembebasan dari apa pun yang menawan orang percaya.
Penyembuhan jiwa Anda oleh Roh Kudus mencakup tiga bidang utama:
Penyembuhan memori -- membalut hati yang hancur, membebaskan orang-orang yang terluka.
Pembebasan -- menyatakan pembebasan tawanan, pembebasan dari penjara bagi mereka yang terbelenggu.
Pematahanan dan pemutusan kutuk yang telah diturunkan dari generasi ke generasi -- membangun puing-puing kehancuran sebelumnya, memperbaiki kerusakan generasi.
Orang yang sehat secara mental akan mengubur ketidaksenangan, tetapi akan menjalani hidup mereka dengan menanggapi situasi tertentu dan tanpa menyadari alasannya. Jauh di dalam pikirannya, terkubur suatu memori yang tidak disukai, yang memicu reaksi. Setiap orang memiliki alasan untuk bertindak dengan cara yang ia mau. Jika kita membiarkannya, Roh Kudus dapat membawa memori-memori tersebut ke permukaan sehingga memori itu dapat disembuhkan.
Luka-luka kita ditandai dengan suatu gejala -- rasa sakit. Bila kita ingin disembuhkan dari luka, kita harus berubah. Perubahan dapat berbalik menjadi pertumbuhan rohani.
Penyembuhan jiwa yang terluka menghasilkan jenis manusia yang berbeda. Ketika seseorang bersedia memiliki keterbukaan jiwa, memiliki kedewasaan Roh, seperti bagian dalam danau yang dibersihkan serta luka dan kepahitan lama yang disembuhkan, ketidakpuasan menghilang dan hidup bersama Allah di bumi menjadi semakin berarti. Bagi seseorang yang pernah mengalami kesembuhan, dunia tampak menjadi lebih indah, teman-teman menjadi lebih ramah, orang-orang terkasih semakin berharga, hidup semakin melimpah, dan ia melihat wajah Allah di setiap tetesan embun dan mendengar suara-Nya di setiap desiran angin.
Tujuan Roh Kudus adalah menunjukkan kepada kita bagaimana menjalani hidup setiap hari secara penuh, menyambut kita ke dalam kerajaan Allah di bumi. Tidak perlu menunggu sampai kita mati untuk mengalami sukacita, kebahagiaan, dan keamanan di surga.
Penyembuhan luka batin bukanlah:
Ilmu penyakit jiwa -- berusaha menganalisa kepribadian seseorang,
Sebuah metode "berpikir positif",
Sebuah praktik "meditasi" melainkan kehadiran Yesus sendiri,
Pelarian dari kenyataan -- dari luka emosi melainkan upaya memasuki dan menyembuhkan luka,
Kelompok terapi melainkan perjumpaan dengan Yesus karena seseorang membutuhkan penyembuhan,
Pekerjaan yang menyedihkan melainkan penyesuaian cara pandang dan emosi kepada Yesus,
Program penyembuhan melainkan iman seseorang pada kuasa Allah,
Penerapan "keselamatan" kepada takdir abadi seseorang,
Teknik "New Age" yang menyadap sumber-sumber batiniah seseorang untuk meraih kesembuhan, atau
Obat mujarab yang menggantikan pendisiplinan pengudusan dan Yesus sendiri.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar